Welcome to Themoenthe's Blog

Kamis, 21 Januari 2010

"MARI KITA RENUNGKAN SEJENAK.. "


H A T I H A M B A

note : untuk kalangan orang percaya

SELAMAT MEMBACA...

Menjadi seorang hamba tidaklah berarti menjadi seorang yang hanya tunduk pada tuannya tanpa memahami arti dari menundukkan itu sendiri. Karena mudah saja bagi seseorang menunjukkan sikap tunduk tetapi kemudian apa yang dikerjakan sebenarnya,hanyalah untuk mendapatkan sesuatu bagi dirinya sendiri. Dan celakanya adalah bahwa ketika apa yang diinginkan itu tidak diperoleh maka timbullah kekecewaan, dan rupa-rupa protes bahkan mungkin saja berakhir pada pemberontakan.


“Lukas 17:7-10 Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: “Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna, kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.”

Menjadi seorang hamba tidaklah berarti menjadi seorang yang hanya tunduk pada tuannya tanpa memahami arti dari menundukkan itu sendiri. Karena mudah saja bagi seseorang menunjukkan sikap tunduk tetapi kemudian apa yang dikerjakan sebenarnya,hanyalah untuk mendapatkan sesuatu bagi dirinya sendiri. Dan celakanya adalah bahwa ketika apa yang diinginkan itu tidak diperoleh maka timbullah kekecewaan, dan rupa-rupa protes bahkan mungkin saja berakhir pada pemberontakan.

Dalam gereja pun banyak ditemui gejala-gejala seperti ini. Dengan motivasi untuk menunjukkan kelebihannya, talentanya, atau hal-hal yang lain yang mendatangkan keuntungan bagi dirinya sendiri, dapat membuat seorang pelayan atau hamba Tuhan seakan sedang melayani Tuhan dengan penuh kerendahan hati.

Namun suatu saat kemurnian hati sebagai seorang hamba itu akan nampak ketika ada sesuatu yang membuatnya kecewa. Timbulah sungutan, protes dan bahkan mungkin juga keputusan untuk meninggalkan pelayanan dengan membawa kepahitan.

Berdasarkan ayat diatas ada beberapa hal yang perlu kita renungan agar kita dapat menjadi seorang yang benar-benar memiliki hati hamba dan memberikan yang terbaik bagi Tuhan.

1. M E M I L I K I K A R A K T E R Y A N G K U A T

Selidikilah apa sesungguhnya yang menjadi alasan bagi kita dalam melayani Tuhan. Apakah karena tuntutan tugas dalam gereja, atau sekedar mengisi kekosongan.. atau karena uang, atau seribu alasan lain yang bertujuan untuk memuaskan diri kita sendiri? Orang yang mengisi kekosongan waktunya dengan melayani, pada awalnya akan nampak memiliki kesungguhan. Tetapi waktu akan membuktikan bahwa orang-orang yang demikian tidak akan bertahan lama, karena kejenuhan akan membuatnya mulai mencari kesibukan lain untuk mengisi waktu yang kosong. Demikian juga dengan orang yang melayani karena uang. Tingkat kehidupan manusia yang beraneka ragam akan membuat manusia tidak pernah dipuaskan dengan apa yang dimiliki. Dan orang-orang yang tidak memiliki karakter yang kuat, akan mudah menukar apapun demi kebutuhan hidup.

Satu-satunya alasan yang paling tepat, yang harus dimiliki dalam melayani oleh setiap orang yang menamakan dirinya hamba Tuhan atau pelayan Tuhan adalah karena kesadaran bahwa dirinya adalah seorang hamba yang tidak punya hak lagi atas dirinya tetapi hanya melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan (ayat 10 “… kami hanya melakukan apa yang kami harus lalukan”.)

2. R E N D A H H A T I

Seorang yang memiliki hati hamba akan melakukan tugasnya dengan penuh kerendahan hati tanpa mengharapkan pujian dari manusia. (ayat 9 “Adakah ia berterimakasih kepada hamba itu,…”) Orang yang melayani dengan mengharapkan pujian, juga bisa saja nampak bersungguh-sungguh dalam melayani. Dan mungkin saja ia memang akan mendapat pujian dari manusia sebagai apresiasi atas apa yang telah dilakukannya. Tetapi ketika pujian seperti itu terus diterima... dimana pujian itu akan disimpan? Apakah dikembalikan kepada Tuhan yang layak untuk menerima pujian, atau disimpan untuk diri sendiri?

Dalam gereja ada banyak sekali hamba Tuhan atau pelayan Tuhan yang tanpa disadari sedang berdiri untuk melayani diri sendiri. Dan adakah upah kekal yang akan diterima kelak selain dari pujian manusia yang juga akan mati dengan semua pujiannya? Mulailah selidiki hati kita... Tuhan tidak menginginkan kelebihan dan kehebatan kita, Dia hanya menginginkan hati yang dipersembahkan bersama dengan seluruh hidup kita.

3. K E T A A T A N

Ketaatan adalah hal yang harus dimiliki oleh seorang hamba kepada tuannya. Dan jika kita mengatakan kita adalah hamba Tuhan atau pelayan Tuhan berarti kita harus taat kepada tuan kita yaitu ALLAH.

Dalam buku “upah dari penghormatan” yang ditulis oleh JHON BEVERE dikatakan, jika seorang taat kepada ALLAH berarti dia juga harus taat kepada orang-orang utusan ALLAH, yaitu orang-orang yang diberi otoritas untuk menjadi pemimpin dimana saja kita berada termasuk dalam gereja kita. Dan seorang rekan hamba Tuhan mengatakan, “jangan melihat kepada siapa yang memimpinmu tetapi lihatlah kepada siapa yang diberi otoritas” Ini adalah hal menarik yang harus kita renungkan. Karena jika kita melihat kepada siapa yang memimpin kita, maka yang kita lihat adalah, orang ini lebih muda dari saya, orang ini punya masa lalu yang buruk sebelum Tuhan memulihkan hidupnya, orang ini tidak punya pendidikan yang tinggi dibandingkan dengan saya…. Tetapi jika kita melihat kepada siapa yang diberi otoritas untuk memimpin kita, maka kita harus melihat kepada siapa yang memberi otoritas itu, yaitu ALLAH sendiri. Dan taat kepada ALLAH adalah juga taat kepada orang yang diutus ALLAH untuk menjadi pemimpinmu, baik itu di gereja, kelompok doa atau kelompok kecil dalam pelayanan di tempat engkau melayani.

Inilah 3 hal yang harus kita renungkan agar dapat memberikan yang terbaik bagi Tuhan dalam pelayanan kita. Dan janji Tuhan bagi hamba yang melakukan tugasnya dengan baik ada dalam ayat 8 “… Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum…”

Allah tidak pernah mengabaikan kesetiaan orang yang melayani DIA. Segala pekerjaan dan kesetiaan kita ada dalam perhatian Allah (I Korintus 15:58)

Mari melayani dengan hati hamba. Miliki motivasi yang benar dalam melayani Tuhan, dan miliki ketaatan seorang hamba yang baik kepada tuannya. Taat kepada Allah dan kepada pemimpin yang ditunjuk Allah untuk memimpinmu.

Pastikanlah bahwa ketika engkau melakukan tugas pelayananmu, engkau sedang melakukannya bukan untuk memuliakan dirimu tetapi untuk memuliakan ALLAH.

I B A D A H D I S E R T A I R A S A C U K U P

Seorang pengusaha membeli popcorn dari seorang langganannya setiap hari selesai makan siang. Satu kali ia mendapati bahwa si penjual popcorn sudah menutup gerainya lebih pagi.

"Memangnya ada apa?" tanya si pengusaha.
Penjual popcorn tersenyum. "Tidak ada apa-apa. Semua baik-baik saja."
"Lalu, mengapa engkau menutup geraimu?"
"Supaya aku bisa pulang, duduk di kursi rumah dan minum teh bersama istriku."
Si pengusaha merasa tidak puas dengan jawabannya. "Tapi hari kan masih terang. Engkau bisa terus berjualan."
"Tidak perlu," jawab penjual popcorn. "Aku telah mendapatkan cukup uang hari ini."
"Cukup? Engkau harus terus berjualan."
Si penjual popcorn berhenti berberes dan menatap si pengusaha. "Lalu mengapa aku harus terus berjualan?"
"Supaya bisa menjual lebih banyak popcorn."
"Lalu untuk apa aku harus menjual lebih banyak popcorn?"
"Karena semakin banyak popcorn yang engkau jual, semakin banyak uang yang engkau dapat. Dan engkau akan semakin kaya. Lalu bisa membuka gerai-gerai popcorn lebih banyak, sehingga engkau akan semakin kaya. Kalau engkau sudah punya cukup uang, engkau bisa berhenti bekerja, juallah gerai-gerai popcornmu, tinggal saja di rumah, dan duduk-duduk bersama istrimu sambil minum teh."

Si penjual popcorn tersenyum. "Saya bisa melakukannya hari ini. Jadi rasanya uang saya sudah cukup."
Orang bijak menuliskan ini:, "Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Ini pun sia-sia." (Pkh 5:9)

Janganlah tamak. Kesuksesan tidak ditentukan oleh posisi atau jumlah gaji, melainkan oleh ini: melakukan apa yang terbaik.
Orangtua, berikan nasihat kepada anak-anakmu agar mereka melakukan apa yang mereka cintai dengan sebaik-baiknya sehingga orang lain akan memberikan upah atas apa yang mereka lakukan.

Suami-istri, doronglah pasanganmu untuk menempatkan kepuasan hidup di atas penghasilannya. Lebih baik menikahi seseorang yang berbahagia meskipun "dompetnya tipis" ketimbang menikahi orang yang tidak bahagia sekalipun dia kaya. Lagipula, "Ada orang yang berlagak kaya, tetapi tidak mempunyai apa-apa, ada pula yang berpura-pura miskin, tetapi hartanya banyak". (Ams 13:7)

Kejarlah kepuasan dalam hidup. "Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar." (1 Tim 6:6).

Semoga dapat menjadi motivasi dan kekuatan yang baru bagi kita semua untuk memberikan yang terbaik karena disitulah nilai dan letak dari sebuah kesuksesan..

Terimakasih.. Tuhan Yesus Memberkati

Rabu, 20 Januari 2010

my first blog " ngeblog aja.."

baru kesampaian bisa ngeblog, oh..finally, terwujud juga keinginan itu. saat menulis pertamakalinya belum terbesit dibenak apa dan bagaimana gaya dan tata cara penulisan.. yang penting ngeblog aja udah..hehe..just a simple..^_^

Untuk pertama kalinya saya menyapa teman'' yang mau memberi waktu untuk membaca blog saya ini. Banyak waktu luang yang ada pada waktu menulis di blog ini dan bukan hanya sekedar iseng-iseng juga, namun ada hal dan keingin yang hendak dicurahkan melalui blog ini dari berbagai keluh-kesah samapi tangis dan tawa mungkin...hehe.

ini masih awal peresmian blog saya meskipun sudah ada beberapa minggu sebelumnya tapi baru mem-posting sekarang, dan masih banyak yang perlu dibenahi didalam blog saya ini. Terutama pada tampilan begitupun penataan dan pernak-pernik yang ada dan sebagainya.

Mungkin inilah yang dapat saya utarakan bagi teman-teman. saya akan " banyak belajar untuk ini "

Terimakasih